ALL IZ WELL
Translate
Tuesday, December 9, 2014
peminjaman TORRES di el nino
http://chelseafcfansclub.blogspot.com/2014/09/torres-dipinjamkan-ke-ac-milan-selama-2-musim.html
Saturday, November 22, 2014
Tuak dan manfaatnya
Tuak adalah
sejenis minuman beralkohol tradisional yang merupakan
hasil fermentasi dari nira (getah mayang enau) dan kelapa
juga dari beberapa pohon yang mengandung kadar gula seperti palem, korma
dll.Cara pembuatannya pun cukup simpel dan alami tidak seperti pembuatan
minuman pabrikan dan oplosan yang memaksakan kadar dosis alkohol agar semakin
di nikmati. Walaupun tuak hanya memiliki sedikit alkohol di banding minuman
botol pabrik tapi tetapi juga dapat berbahaya bagi kesehatan jika di komsumsi
terlalu berlebihan. Tidak hanya di Indonesia minuman ini juga
ditemukan di berbagai belahan Asia Tenggara, Asia
Selatan, Afrika, dan disebut dengan berbagai nama yang berbeda.
Secara umum tuak yang di kenal di Indonesia adalah dengan nama
arak, sementara Istilah tuak ini sendiri adalah
nama yang disebut di sumatera utara khususnya di diaerah batak. Tuak ini
sendiri adalah minuman khas tradisional yang telah turun temurun
dari nenek moyang di tanah batak dan tetap eksis hingga sekarang.
Adapun pembuatan tuak di daerah sumatera utara adalah dari hasil
menyadap getah mayang dari pohon aren/enau dan pohon kelapa. Sehingga di
kenal dua jenis tuak yaitu :
· Tuak Bagot ( tuak sadapan dari pohon
aren)
· Tuak Kalapa ( tuak hasil sadapan dari
kelapa)
Cara proses pembuatan keduanya juga beda dan tentu rasa pun
berbeda sesuai selera orang yang ingin meminumnya. Sebagaian peminum tuak lebih
suka meminun tuak bagot dan sebagaian lagi lebih suka meminum tuak kelapa.
Namun ada pula yang suka meminum kedua jenis tuak ini. Jika kita ingin mencipi
rasa dari tuak ini bukanlah hal yang sulit. Cukup mencari kedai khusus
penjualnya yang di sebut dengan lapo tuak. Lapo tuak cukup banyak bertebaran di
setiap kota hingga daerah yang paling pelosok sekalipun. Dapat
dikatakan bahwa di satu perkampungan saja kita bisa menjumpai lebih
dari 10 lapo tuak. ini menunjukkan banyak masyarakat yang suka meminum tuak,
dan penjualan tuak ini juga dapat juga menjanjikan ataupun sekedar menambah
mata pencaharian. Di lapo tuak inilah para peminum duduk menikmati segelas dua
gelas tuak ataupun lebih sambil duduk bercengkrama menghilangkan rasa penat,
markobbur, bermain catur, bahkan bernyanyi di iringi alunan gitar terkadang
hingga larut malam. Penggemar tuak tidak memandang usia, mulai dari pemuda,
kaum bapak hingga orang tua. Disamping itu juga tuak adalah minuman
penghormatan dalam upacara dan juga pesta adat istiadat di tanah batak sejak
zaman nenek moyang. Seperti halnya dalam adat perkawinan Tuak selalu disuguhkan
bagi para penatua adat dan para yang ikut hadir di pesta tersebut.
II. PROSES
PEMBUATAN
Walaupun cukup senderhana proses pembuatan tuak itu sendiri
memerlukan keahlian oleh Paragat (pembuat tuak), yang harus benar-benar di
pahami sehingga menghasilkan tuak yang memiliki cita rasa yang berbeda-beda
bagi setiap penikmat minuman ini. Seorang Paragat adakalanya memiliki kiat dan
resep khusus agar Tuak buatan berbeda rasanya dari yang di buat oleh Paragat yang
lain, sehingga para pelanggannya selalu setia menikmati tuak ciptaannya.
Adapun proses pembuatan tuak itu sendiri tergantung dari jenis tuaknya.
· Tuak bagot
Tuak bagot adalah
terbuat dari hasil fermentase sadapan mayang enau/ nira. Mayang dari
pohon enau inilah yang akan di sadap agar menghasilkan tuak. Mayang ini dalam
bahasa batak di sebut arirang ni bagot yang hampir
mirip dengan halto. Halto adalah buah dari pohon enau yang
memiliki biji banyak dan menjulur ke bawah. Biasanya halto ini di buat menjadi
kolang-kaling. Bedanya dengan arirang, halto bijinya lebih besar dan lebih
banyak sedangkan arirang biji kecil dan lebih sedikit.
Arirang atau mayang ini
biasanya mulai keluar dari pohon enau setelah pohon tersebut paling
sedikit berumur 7 tahun. Buah ini akan menjulur keluar. Setelah buah
arirang berumur kira-kira 3-4 bulan buah ini akan berwarna hitam kecoklatan,
dan disinilah selama sebulan Paragat harus mengayun arirang ini dari bawah
pohon dengan menggunakan tali sesuai ketinggian pohon.
Mengayun ini di lakukan minimal 30 menit dalam satu hari. Setelah
selesai mengayun arirang, paragat juga harus naik ke pohon dan harus memukul
mukul pangkal arirang tersebut sekitar 10 menit. Dalam bahasa batak disebut
mambalbal bagot. Adapun tujuan dari mengayun dan memukul arirang ini supaya
kelak dapat mengeluarkan getah dengan lancar. Dimana getah inilah yang nantinya
akan menjadi tuak. Setelah sekitar 4 bulan arirang ini
berubah warna menjadi ke kuning-kuningan dan mulai mengandung
minyak, dan biasanya akan di kerumuni banyak lebah. Ini di sebabkan karena
buah tersebut telah mengeluarkan aroma yang berbau tuak dan mengandung
rasa manis.
Di sinilah saatnya Paragat akan mulai beraksi. Pertama sekali
Paragat akan memotong setengah dari pangkal ataupun tandan buah arirang
tersebut. Setelah di potong dan di bilas dengan air, kemudian di
iris tipis serta di lumuri dengan resep-resep tertentu berupa daun-daunan
ataupun resep-resep lain. Saat di potong arirang tersebut sebenarnya sudah
mengeluarkan getah yang kental. Tetapi belum bisa langsung di tampung.
Terkadang paragat membiarkannya sampai dua hari. Sampai arirang
benar-benar meneteskan air tuak yang berkualitas sesuai dengan pengalaman sang
paragat. Setelah benar-benar di yakini telah berkualiatas maka mulai paragat
menampung tuak yang menetes demi setetes tersebut dengan wadah yang di
gantungkan tepat dibawah tetesan arirang tersebut.Tuak ini akan diambil oleh
paragat dua kali sehari, yaitu pagi dan sore, dan di samping mengambil tuak
paragat juga harus mengiris arirang secara bersamaan dua kali sehari. Air tuak
yang di hasilkan arirang ini masih kental dan putih sedikit berlendir dan
rasanya manis.
Tuak seperti ini di sebut
tuak na tonggi dan belum mengandung alkohol. Barulah setelah Raru di celupkan
selama beberapa jam maka tuak akan berubah menjadi sedikit pahit dan memiliki
dosis alkohol yang dapat memabukkan. Raru adalah kulit pohon tertentu yang
sudah kering yang berfungsi sebagai perubah rasa dan penumbuh dosis yang di
campurkan ke tuak. Setelah benar-benar memiliki rasa yang pas di
kerongkongan barulah kemudian di pasarkan ke lapo-lapo tuak yang menjadi
langganan sang paragat tersebut.
· Tuak kelapa
Berbeda dengan tuak
bagot, jika dibandingkan dengan tuak dari sadapan pohon kelapa ini air
yang di hasilkan lebih sedikit. Pohon enau/ bagot yang menghasilkan tuak lebih
produktif dibandingkan dari kelapa. Untuk mendapat tuak 1 liter
saja dibutuhkan 10 batang kelapa. Bahkan dari 1 pohon kelapa
terkadang tuak yang di hasilkan hanya 1 gelas saja dalam satu malam.Dalam
pengumpulan air tuak juga sekali saja dalam sehari. Sedangkan tuak dari pohon
bagot dapat menghasilkan 10 liter dalam 1 hari yaitu dua kali pengambilan (pagi
dan sore).
Itu masih terhitung satu
pohon. Apabila paragat memiliki 3-4 pohon bagot maka pekerjaan maragat ini
dapat di pastikan cukup menjanjikan. Namun perlu diketahui terkadang tak
selamanya juga tuak deras mengalir dari pohon bagot, itu tergantung trik, cara,
dan keuletan sang paragat dalam memahami cara pengambilan tuak. Musim juga
dapat mempengaruhi produktifitas pohon bagot dalam mengeluarkan tuak.
Adapun cara pembuatan tuak kelapa ini yaitu pertama kali dengan
mengikat mayang kelapa. Berbeda dengan mayang bagot (arirang). Mayang kelapa
adalah bakal buat yang akan menjadi kelapa yang berada di pucuk pohon.. Mayang
kelapa dibungkus dengan daun kelapa muda dan di ikat dengan tali agar tidak
pecah. Kemudian dibiarkan kira kira satu setengah hari. Setelah itu ujungnya di
iris miring, dengan melepas sedikit demi sedikit tali. Ke esokan hari barulah
air tuak ditampung.
III. Khasiat/manfaat dan efek samping tuak
Tuak adalah minuman penghangat badan di saat cuaca sedang dingin
dan sebagai obat penghilang rasa lelah seuasai bekerja keras. Tuak
memiliki kandungan vitamin yang menyuplai tambahan tenaga ke tubuh si peminum.
Berikut beberapa khasiat tuak :
· Mengobati
sariawan
· Baik untuk wanita
yang baru melahirkan untuk memperlancar air asi.
· Sebagai bahan
membuat gula aren
· Bahan campuran
pada pembuatan kue..
Dan masih banyak lagi
manfaat dan khasiat tuak ini bagi kehidupan. Selagi tidak berlebihan
mengkomsumsinya. Dan jika berlebihan tentu saja memiliki efek yang cukup fatal
bagi kehidupan… berikut beberapa efek samping yang terjadi dalam kehidupan
karena pengaruh minum tuak terlalu berlebihan :
· Dapat merusak
organ tubuh jika terlalu berlebihan meminumnya, seperti penyakit lever..
· Memabukkan,
karena tuak yang di campur raru telah memiliki dosis alkohol sekitar 4-5
%. Sehinnga yang mengkomsumsi kehilangan kendali, yang dapat menibulkan
kekerasan dan pertikaaian
· Merusak mata
pencaharian. Peminum yang berlebihan akan menghambur-hamburkan uang hanya untuk
kesenangan di bawah pengaruh alcohol karena dosis tuak yang terlalu berlebihan…
dan masih banyak lagi efek samping mengkomsumsi tuak yang berlebihan.
Di daerah Tapanuli tuak di kenal dengan istilah bius toba,
dan ada juga yang mengatakan istilah tusor atau tuak
sore. Ada juga menyebut dengan susu batak..dsb. untuk menambah
kenikmatan minum tuak di iringi mengemil makanan ringan yang disebut dengan
tambul, sehinggga membuat suasana menjadi lebih semarak bercampur canda dan
tawa.
Lantas mengapakah orang harus singgah di lapo
untuk sekedar minum tuak khususnya orang batak. Tentu setiap orang mempunyai
alasan tersendiri, jadi jangan langsung berpikiran negative thinking terhadap
orang suka minum tuak di lapo.. jika masih dalam tahap wajar-wajar
saja sebagai pelepas rasa penat dan lelah…perlu di pahami peminum dan
pemabuk itu berbeda. Peminum adalah orang yang rutin minum tuak di lapo,
tetapi minumnya tidak melampaui batas dan mampu menguasai diri.
Sedangkan pemabuk adalah orang yang sudah di pengaruhi oleh tuak
dan sehari-harinya hanya berpikir untuk mabuk tampa memikirkan dampak
bagi diri sendiri. ada beberapa alasan logis beberapa orang minum tuak
dilapo
o sebagai modal
bersosialisasi dengan orang-orang sekitar. Tentu dengan duduk di lapo maka
membuka suasana persahabatan dan perkenalan
o harganya murah dan
minumnya lebih praktis
o menghilangkan rasa
jenuh dan bosan setelah seharian bekerja
o mengekspresikan rasa
dan jiwa seni yang terpendam… seperti halnya bernyanyi, sekedar bermain catur..
o mendengar kabar
terbaru.. ( ini khususnya di daerah pedalaman karena sarana media komunikasi
dan informasi yang terbatas)
dan lain sebagainya.
Demikianlah sekilas
ulasan mengenai TUAK….
Tuak adalah
sejenis minuman beralkohol tradisional yang merupakan
hasil fermentasi dari nira (getah mayang enau) dan kelapa
juga dari beberapa pohon yang mengandung kadar gula seperti palem, korma
dll.Cara pembuatannya pun cukup simpel dan alami tidak seperti pembuatan
minuman pabrikan dan oplosan yang memaksakan kadar dosis alkohol agar semakin
di nikmati. Walaupun tuak hanya memiliki sedikit alkohol di banding minuman
botol pabrik tapi tetapi juga dapat berbahaya bagi kesehatan jika di komsumsi
terlalu berlebihan. Tidak hanya di Indonesia minuman ini juga
ditemukan di berbagai belahan Asia Tenggara, Asia
Selatan, Afrika, dan disebut dengan berbagai nama yang berbeda.
Secara umum tuak yang di kenal di Indonesia adalah dengan nama
arak, sementara Istilah tuak ini sendiri adalah
nama yang disebut di sumatera utara khususnya di diaerah batak. Tuak ini
sendiri adalah minuman khas tradisional yang telah turun temurun
dari nenek moyang di tanah batak dan tetap eksis hingga sekarang.
Adapun pembuatan tuak di daerah sumatera utara adalah dari hasil
menyadap getah mayang dari pohon aren/enau dan pohon kelapa. Sehingga di
kenal dua jenis tuak yaitu :
· Tuak Bagot ( tuak sadapan dari pohon
aren)
· Tuak Kalapa ( tuak hasil sadapan dari
kelapa)
Cara proses pembuatan keduanya juga beda dan tentu rasa pun
berbeda sesuai selera orang yang ingin meminumnya. Sebagaian peminum tuak lebih
suka meminun tuak bagot dan sebagaian lagi lebih suka meminum tuak kelapa.
Namun ada pula yang suka meminum kedua jenis tuak ini. Jika kita ingin mencipi
rasa dari tuak ini bukanlah hal yang sulit. Cukup mencari kedai khusus
penjualnya yang di sebut dengan lapo tuak. Lapo tuak cukup banyak bertebaran di
setiap kota hingga daerah yang paling pelosok sekalipun. Dapat
dikatakan bahwa di satu perkampungan saja kita bisa menjumpai lebih
dari 10 lapo tuak. ini menunjukkan banyak masyarakat yang suka meminum tuak,
dan penjualan tuak ini juga dapat juga menjanjikan ataupun sekedar menambah
mata pencaharian. Di lapo tuak inilah para peminum duduk menikmati segelas dua
gelas tuak ataupun lebih sambil duduk bercengkrama menghilangkan rasa penat,
markobbur, bermain catur, bahkan bernyanyi di iringi alunan gitar terkadang
hingga larut malam. Penggemar tuak tidak memandang usia, mulai dari pemuda,
kaum bapak hingga orang tua. Disamping itu juga tuak adalah minuman
penghormatan dalam upacara dan juga pesta adat istiadat di tanah batak sejak
zaman nenek moyang. Seperti halnya dalam adat perkawinan Tuak selalu disuguhkan
bagi para penatua adat dan para yang ikut hadir di pesta tersebut.
II. PROSES
PEMBUATAN
Walaupun cukup senderhana proses pembuatan tuak itu sendiri
memerlukan keahlian oleh Paragat (pembuat tuak), yang harus benar-benar di
pahami sehingga menghasilkan tuak yang memiliki cita rasa yang berbeda-beda
bagi setiap penikmat minuman ini. Seorang Paragat adakalanya memiliki kiat dan
resep khusus agar Tuak buatan berbeda rasanya dari yang di buat oleh Paragat yang
lain, sehingga para pelanggannya selalu setia menikmati tuak ciptaannya.
Adapun proses pembuatan tuak itu sendiri tergantung dari jenis tuaknya.
· Tuak bagot
Tuak bagot adalah
terbuat dari hasil fermentase sadapan mayang enau/ nira. Mayang dari
pohon enau inilah yang akan di sadap agar menghasilkan tuak. Mayang ini dalam
bahasa batak di sebut arirang ni bagot yang hampir
mirip dengan halto. Halto adalah buah dari pohon enau yang
memiliki biji banyak dan menjulur ke bawah. Biasanya halto ini di buat menjadi
kolang-kaling. Bedanya dengan arirang, halto bijinya lebih besar dan lebih
banyak sedangkan arirang biji kecil dan lebih sedikit.
Arirang atau mayang ini
biasanya mulai keluar dari pohon enau setelah pohon tersebut paling
sedikit berumur 7 tahun. Buah ini akan menjulur keluar. Setelah buah
arirang berumur kira-kira 3-4 bulan buah ini akan berwarna hitam kecoklatan,
dan disinilah selama sebulan Paragat harus mengayun arirang ini dari bawah
pohon dengan menggunakan tali sesuai ketinggian pohon.
Mengayun ini di lakukan minimal 30 menit dalam satu hari. Setelah
selesai mengayun arirang, paragat juga harus naik ke pohon dan harus memukul
mukul pangkal arirang tersebut sekitar 10 menit. Dalam bahasa batak disebut
mambalbal bagot. Adapun tujuan dari mengayun dan memukul arirang ini supaya
kelak dapat mengeluarkan getah dengan lancar. Dimana getah inilah yang nantinya
akan menjadi tuak. Setelah sekitar 4 bulan arirang ini
berubah warna menjadi ke kuning-kuningan dan mulai mengandung
minyak, dan biasanya akan di kerumuni banyak lebah. Ini di sebabkan karena
buah tersebut telah mengeluarkan aroma yang berbau tuak dan mengandung
rasa manis.
Di sinilah saatnya Paragat akan mulai beraksi. Pertama sekali
Paragat akan memotong setengah dari pangkal ataupun tandan buah arirang
tersebut. Setelah di potong dan di bilas dengan air, kemudian di
iris tipis serta di lumuri dengan resep-resep tertentu berupa daun-daunan
ataupun resep-resep lain. Saat di potong arirang tersebut sebenarnya sudah
mengeluarkan getah yang kental. Tetapi belum bisa langsung di tampung.
Terkadang paragat membiarkannya sampai dua hari. Sampai arirang
benar-benar meneteskan air tuak yang berkualitas sesuai dengan pengalaman sang
paragat. Setelah benar-benar di yakini telah berkualiatas maka mulai paragat
menampung tuak yang menetes demi setetes tersebut dengan wadah yang di
gantungkan tepat dibawah tetesan arirang tersebut.Tuak ini akan diambil oleh
paragat dua kali sehari, yaitu pagi dan sore, dan di samping mengambil tuak
paragat juga harus mengiris arirang secara bersamaan dua kali sehari. Air tuak
yang di hasilkan arirang ini masih kental dan putih sedikit berlendir dan
rasanya manis.
Tuak seperti ini di sebut
tuak na tonggi dan belum mengandung alkohol. Barulah setelah Raru di celupkan
selama beberapa jam maka tuak akan berubah menjadi sedikit pahit dan memiliki
dosis alkohol yang dapat memabukkan. Raru adalah kulit pohon tertentu yang
sudah kering yang berfungsi sebagai perubah rasa dan penumbuh dosis yang di
campurkan ke tuak. Setelah benar-benar memiliki rasa yang pas di
kerongkongan barulah kemudian di pasarkan ke lapo-lapo tuak yang menjadi
langganan sang paragat tersebut.
· Tuak kelapa
Berbeda dengan tuak
bagot, jika dibandingkan dengan tuak dari sadapan pohon kelapa ini air
yang di hasilkan lebih sedikit. Pohon enau/ bagot yang menghasilkan tuak lebih
produktif dibandingkan dari kelapa. Untuk mendapat tuak 1 liter
saja dibutuhkan 10 batang kelapa. Bahkan dari 1 pohon kelapa
terkadang tuak yang di hasilkan hanya 1 gelas saja dalam satu malam.Dalam
pengumpulan air tuak juga sekali saja dalam sehari. Sedangkan tuak dari pohon
bagot dapat menghasilkan 10 liter dalam 1 hari yaitu dua kali pengambilan (pagi
dan sore).
Itu masih terhitung satu
pohon. Apabila paragat memiliki 3-4 pohon bagot maka pekerjaan maragat ini
dapat di pastikan cukup menjanjikan. Namun perlu diketahui terkadang tak
selamanya juga tuak deras mengalir dari pohon bagot, itu tergantung trik, cara,
dan keuletan sang paragat dalam memahami cara pengambilan tuak. Musim juga
dapat mempengaruhi produktifitas pohon bagot dalam mengeluarkan tuak.
Adapun cara pembuatan tuak kelapa ini yaitu pertama kali dengan
mengikat mayang kelapa. Berbeda dengan mayang bagot (arirang). Mayang kelapa
adalah bakal buat yang akan menjadi kelapa yang berada di pucuk pohon.. Mayang
kelapa dibungkus dengan daun kelapa muda dan di ikat dengan tali agar tidak
pecah. Kemudian dibiarkan kira kira satu setengah hari. Setelah itu ujungnya di
iris miring, dengan melepas sedikit demi sedikit tali. Ke esokan hari barulah
air tuak ditampung.
III. Khasiat/manfaat dan efek samping tuak
Tuak adalah minuman penghangat badan di saat cuaca sedang dingin
dan sebagai obat penghilang rasa lelah seuasai bekerja keras. Tuak
memiliki kandungan vitamin yang menyuplai tambahan tenaga ke tubuh si peminum.
Berikut beberapa khasiat tuak :
· Mengobati
sariawan
· Baik untuk wanita
yang baru melahirkan untuk memperlancar air asi.
· Sebagai bahan
membuat gula aren
· Bahan campuran
pada pembuatan kue..
Dan masih banyak lagi
manfaat dan khasiat tuak ini bagi kehidupan. Selagi tidak berlebihan
mengkomsumsinya. Dan jika berlebihan tentu saja memiliki efek yang cukup fatal
bagi kehidupan… berikut beberapa efek samping yang terjadi dalam kehidupan
karena pengaruh minum tuak terlalu berlebihan :
· Dapat merusak
organ tubuh jika terlalu berlebihan meminumnya, seperti penyakit lever..
· Memabukkan,
karena tuak yang di campur raru telah memiliki dosis alkohol sekitar 4-5
%. Sehinnga yang mengkomsumsi kehilangan kendali, yang dapat menibulkan
kekerasan dan pertikaaian
· Merusak mata
pencaharian. Peminum yang berlebihan akan menghambur-hamburkan uang hanya untuk
kesenangan di bawah pengaruh alcohol karena dosis tuak yang terlalu berlebihan…
dan masih banyak lagi efek samping mengkomsumsi tuak yang berlebihan.
Di daerah Tapanuli tuak di kenal dengan istilah bius toba,
dan ada juga yang mengatakan istilah tusor atau tuak
sore. Ada juga menyebut dengan susu batak..dsb. untuk menambah
kenikmatan minum tuak di iringi mengemil makanan ringan yang disebut dengan
tambul, sehinggga membuat suasana menjadi lebih semarak bercampur canda dan
tawa.
Lantas mengapakah orang harus singgah di lapo
untuk sekedar minum tuak khususnya orang batak. Tentu setiap orang mempunyai
alasan tersendiri, jadi jangan langsung berpikiran negative thinking terhadap
orang suka minum tuak di lapo.. jika masih dalam tahap wajar-wajar
saja sebagai pelepas rasa penat dan lelah…perlu di pahami peminum dan
pemabuk itu berbeda. Peminum adalah orang yang rutin minum tuak di lapo,
tetapi minumnya tidak melampaui batas dan mampu menguasai diri.
Sedangkan pemabuk adalah orang yang sudah di pengaruhi oleh tuak
dan sehari-harinya hanya berpikir untuk mabuk tampa memikirkan dampak
bagi diri sendiri. ada beberapa alasan logis beberapa orang minum tuak
dilapo
o sebagai modal
bersosialisasi dengan orang-orang sekitar. Tentu dengan duduk di lapo maka
membuka suasana persahabatan dan perkenalan
o harganya murah dan
minumnya lebih praktis
o menghilangkan rasa
jenuh dan bosan setelah seharian bekerja
o mengekspresikan rasa
dan jiwa seni yang terpendam… seperti halnya bernyanyi, sekedar bermain catur..
o mendengar kabar
terbaru.. ( ini khususnya di daerah pedalaman karena sarana media komunikasi
dan informasi yang terbatas)
dan lain sebagainya.
Demikianlah sekilas
ulasan mengenai TUAK….
Subscribe to:
Posts (Atom)